Kau
yang Terindah
Pada
saat kelas XI.A.1 SMA,aku mempunyai wali kelas yang sangat baik yang bernama
bapak Cahyono atau sering dipanggil pak Cay , pada waktu itu juga aku dipertemukan
dengan teman-teman baru, awalnya pun kita tidak pernah kenal satu sama lain,
mungkin karena kita dari beberapa kelas dan hanya mengenal beberapa orang saja,
yang kemudian digabung kedalam satu kelas, setelah mengenal semua pun kita cuek
dan saling egois dengan ego kita
masing-masing.
Waktu
terus berlalu, setiap jam istirahat aku pun pergi keluar kelas untuk bergabung
dengan geng ku waktu kelas X (PasXpat), kami merasa belum bisa menerima kalau
kita sudah tidak satu kelas lagi, kita hanya ingin selalu bersama, dan setiap
pulang sekolah pun kebersamaan kita masih berlanjut yaitu dengan pergi bersama
ke suatu tempat, makan atau pun main kerumah teman.
Aku
tau teman-teman baruku dikelas XI.A.1 itu pada ngomongin aku yang tidak pernah
main dengan anak-anak satu kelas, karena pada saat itu aku tidak merasa nyaman
dengan teman-teman baru, tapi dengan berjalannya waktu aku mulai membuka hati
untuk menerima mereka dan mengajak mereka ngobrol, aku pun mulai berpikir
ternyata mereka asyik juga orangnya. Aku juga merasa tidak enak karena aku jadi pengurus
kelas tapi tidak pernah perduli dengan mereka, padahal mereka sudah memberikan
amanat itu pada saya.
Wali
kelas kami pun selalu menginginkan kami untuk berjuang dan menjadi keluarga kelas
yang kompak, kita pun membuktikannya walapun masih ada teman kami yang egois,di
lain sisi aku juga masih berhubungan baik dengan gengku yang dulu. Aku selalu
ingin menjaga hubungan yang baik bersama geng yang dulu dan maupun yang
sekarang, karena aku selalu berpegang pada suatu prinsip yaitu, “tidak akan
melupakan teman yang lama walaupun ada yang baru”.
Kemudian
kami sering pergi bersama dengan anak-anak XI.A.1, tiba-tiba aku terlintas
untuk memberikan nama grup, awalnya aku memberikan nama “Compas” (comunitas ipa
satu), aku pun meminta pendapat dari teman-teman, ternyata mereka pada setuju,
aku pun mulai membuat grup di Fb, grup itu dibuat dengan maksud agar kami lebih
akrab lagi, sumber informasi dan tempat untuk chattingan.
Setelah
kami merasakan begitu nyamannya, kami pun sering pergi dan main kerumah aku,
tapi tidak semua anak Compas ikut semua, hanya orang-orang itu saja yang selalu
ada (edi, mame, aden, yusuf, pupon, amir, khori, husein, emon, hamid, wandi,
herningsih, ayu, novita, ratih, windari, titi, duryati, diana).
Waktu
telah berjalan begitu cepat, kita pun tidak terasa sudah semester II itu
artinya sebentar lagi kita akan kenaikan kelas, entah semalam aku mimpi apa,
tiba-tiba siang hari wali kelas kami masuk kelas dan memberitahukan kepada kami
bahwa dikelas XII nanti kita akan diacak lagi, semua anak kaget dengan kabar
tersebut,suasana didalam kelas pun menjadi sedih dan marah, karena kita tidak
mau dipisah lagi. Wali kelas kami pun tidak setuju dengan kebijakan dari
sekolah tersebut, padahal wali kelas kami sudah berusaha mempertahankan
pendapatnya “kalau di kelas XII nanti tidak usah diacak lagi, dengan alasan
karena mereka sudah nyaman dengan kelasnya, yang ditakutkan nanti siswa tidak
nyaman dengan kelas barunya dan bersosialisasi lagi dengan teman barunya,
padahal mereka sudah harus fokus pada UN.
Apa
daya kami ternyata pengacakan kelas pun benar-benar terjadi, kami hanya bisa
pasrah, walapun kami sudah tidak satu kelas lagi namun kita masih sering
chattingan, jalan bareng dan kumpul setiap jam istirahat. Pada jam istirahat
ada suatu ide yang terlintas di otak saya yaitu dengan mengadakan jalan-jalan
bersama ke suatu tempat bersama anak-anak Compas dan wali kelas, ternyata
anak-anak pun pada setuju dengan ide ku , aku pun bersama pengurus kelas langsung
menghubungi wali kelas kami, wali kelas kami pun langsung setuju. Kami pun
mulai membicarakan objek wisata yang akan kami kunjungi, dari beberapa opsi
terpilah objek wisata Owabong dan Baturraden dengan alasan tempat yang tidak
terlalu jauh dan tidak membutuhkan dana yang cukup besar.
Setiap
hari pun anak-anak menabung ditempatku, agar tidak keberatan dalam hal pembayarannya,
entah kenapa ada beberapa anak yang tiba-tiba membatalkan tidak ikut dengan
berbagai alasan, sebenarnya aku pun sedih dengan para anak yang membatalkannya,
aku pun cerita kepada wali kelas , wali kelas pun sedih juga mendengarnya, tapi
apa daya aku dan wali kelas karena kami tidak mau memaksanya. Wali kelas pun
mengadakan rapat bersama, awalnnya wali kelas mau membatalkan jalan-jalan ini
dengan alasan ada yang tidak ikut, namun banyak para teman-teman kami yang
tidak setuju, akhirnya jalan-jalan tersebut tidak jadi dibatalkan.
Setelah
kami selesai ujian nasional, jalan-jalan kami pun dilaksanakan, kami pun merasa
bahagia , didalam bis pun kami penuh canda tawa dan kekeluargaan pun sangat
terasa.
Meski
masa-masa sekolah kami sudah berakhir, namun tidak berarti persahabatan kami
berakhir juga, kami pun masih sering ada komunikasi dan masih sering pergi
maupun touring bersama seperti ke dieng, petung kriyono dan lain-lain. Aku pun
membuat grup dibbm, agar kita selalu bersilaturahmi.
Dari
kita sering kumpul-kumpul dan main dirumah ku, keluarga ku pun sangat percaya
banget sama anak-anak Compas, kalau aku mau pergi maupun nongkrong malam-malam
kalau orang tua tau aku perginya dengan anak Compas pasti mereka tidak
memarahinya malah mereka sangat senang, ibu pun selalu ngomong nikmatilah masa
muda mu nak dengan teman-teman mu.
Alhamdulillah
sampai saat ini kami masih kumpul-kumpul dan berkomunikasi, walapun tidak
sering seperti dulu, namun ada dari beberapa anak Compas yang pada nikah
walapun sebernarnya hati kami sedih kalau ditinggal nikah sama teman karena
kami sudah tidak bisa jalan-jalan bareng lagi, itulah kehidupan semua orang
pasti akan merasakan seperti itu.
Dan
setiap bulan puasa dan lebaran pasti kita mengadakan bukber dan bakar-bakaran
dirumahku, ada tempat favorit kami untuk bukber yaitu di alun-alun kajen
pekalongan. Kalau mengingat semua itu pasti akan merasakan rasa rindu dengan
suasana seperti itu.
Kita
juga saling menguatkan satu sama lain, selalu memberikan masukkan kepada teman
yang membutuhkannya, saling mencurahkan isi hati, saling mendukung , dan saling
menyemangati dalam hal untuk menggapai cita-cita kami serta Sali tolong
menolong, kami tidak membeda-bedakan mana si kaya-miskin, cantik-jelek,
ganteng-jelek, bagi kami semuanya sama. Karena kebersamaan, kita bisa jadi
orang yang tangguh dalam menghadapi suatu hal dan banyak pujian yang
menghampiri kita karena kekompakan kita.
Terima
kasih untuk sahabat-sabahat ku PasXpat dan Compas yang selalu mendukung ku dalam
setiap hal, waktunya , kesabarannya dalam menghadapi ku yang suka marah-marah,
serta telah mengajarkan ku tentang arti hidup serta kebersamaan, dan terima
kasih sudah menemani aku dalam keadaan susah maupun senang. Mungkin tanpa
kalian aku tak bisa seperti ini, aku selalu berdoa semoga persahabatan ini bisa
terjalin sampai kita tua. Amin…….
Love
u PasXpat n Compas
Terkadang sahabat
melakukan pengorbanan yang begitu besar
buat kita walapun dengan cara yang bodoh , itu semua karena ingin
melihat kita bahagia , tapi terkadang kita tidak menyadarinya.
Semoga kita dapat
memetik pembelajaran dari tayangan video di bawah ini